Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengirim bantuan dana senilai Rp150 Juta untuk membantu korban bencana alam baik di Mentawai, Sumatera Barat, maupun Gunung Merapi, Jawa Tengah. Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan bantuan dana itu merupakan bentuk upaya nyata pemerintah NTB dalam membantu korban bencana.
"Sebagai umat beragama kita wajib membantu saudara-saudara kita baik di Mentawai Sumatera Barat maupun korban Gunung Merapi di Jawa Tengah," Kata Zainuddin di Mataram, Kamis 28 Oktober 2010.
Selain mengirim bantuan dana tersebut, pemerintah NTB juga mengimbau semua pihak untuk menggelar penggalangan dana. Bahkan secara khusus dia mengimbau seluruh Masjid di NTB untuk menggalang dana usai menggelar Salat Jum'at. Dana yang berhasil dikumpulkan nantinya akan disalurkan melalui instansi terkait baik Pemda setempat maupun Palang Merah Indonesia.
Korban letusan Gunung Merapi hingga saat mencapai 33 orang. Dari korban tersebut salah seorang diantaranya adalah Redaktur Senior VIVAnews.com Yuniawan Wahyu Nugroho.
Sementara di Kepulauan Mentawai Sumatra Barat jumlah Korban diperkirakan mencapai ratusan orang akibat peristiwa gempa yang disertai tsunami.
Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari dua Pulau yakni Sumbawa dan Lombok juga berpotensi terkena musibah. Bahkan beberapa waktu lalu wilayah NTB juga pernah diguncang gempa, diterpa angin puting-beliung dan terkena banjir. Secara geografis NTB juga termasuk sebagai daerah yang rawan terkena musibah.
Doa untuk Wawan
Sementara itu, ratusan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik di Mataram menggelar refleksi dan do'a bersama atas wafatnya wartawan senior VIVAnews.com Yuniawan Wahyu Nugroho. Acara do'a bersama yang digelar di Aula Radio Republik Indonesia Mataram diinisiasi oleh kelompok wartawan yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Wartawan Mataram.
Koordinator Koalisi Wartawan Mataram Nasruddin menjelaskan kegiatan ini bentuk solidaritas sesama profesi. Menurutnya peristiwa meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah yang merenggut lebih dari 30 korban jiwa sangat mengejutkan seluruh rakyat Indonesia. "Ini bentuk solidaritas kita terhadap kawan sesama profesi," kata Nasruddin yang juga wartawan senior RRI di Mataram.
Do'a bersama tersebut lanjut Nasruddin juga disampaikan pada seluruh korban bencana alam baik di Wasior Papua, gempa bumi dan tsunami di Mentawai dan letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah. Selain membaca do'a dan surat Yasin, wartawan se-Kota Mataram juga menggelar tabur bunga sebagai simbol bela sungkawa atas wafatnya Wawan.
Perasaan duka juga terasa di sekertariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, Komplek Maizonet, Makassar. Para jurnalis dari berbagai media sempat berkumpul dan menggelar tahlilan untuk Wawan. Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua AJI Makassar, Mardiana Rusli. Saat pembacaan doa, suasana tampak hening dan semua jurnalis tampak tertunduk. Jurnalis Makassar yang hampir semua mengenakan baju hitam ini mendoakan Wawan. “Semoga almarhum diterima disisi-Nya serta diampuni dosa-dosa-Nya,” kata Mardiana Rusli, mengakhiri doanya.
Setelah doa berakhir, jurnalis ini melanjutkan diskusi sebagai rangkaian tahlilan atas meninggalnya pria berusia 42 tahun itu. Para jurnalis ini mengangkat tema tentang safety dan care seorang jurnalis di wilayah bencana. Mereka menghadirkan dua pembicara, yakni aktifis kemanusiaan, M Nawir dan jurnalis dari SUN TV, Sultan.
Menurut Ketua AJI Makassar, Mardiana Rusli, sebagai satu profesi, meninggalnya Wawan saat menjalankan tugas patut menjadi perhatian. Salah satunya adalah tahlilan yang juga sebagai rasa solidaritas terhadap Wawan. “Ini adalah peringatan bagi siapa saja, khususnya jurnalis, bahwa jurnalis selalu terancam pada setiap kondisi apa saja,” tegas Mardiana Rusli, yang juga wartawan antv Makassar ini.
Untuk itu, ia berharap, para jurnalis bisa mengambil hikmah dari meninggalnya Wawan. Dijelaskan Ana, panggilan Mardiana Rusli ini, wartawan harus bisa menggunakan insting pada setiap kondisi yang dihadapi saat menjalankan tugas jurnalistik. Sebab, para jurnalis sering diperhadapkan pada zona tidak nyaman, utamanya pada saat bencana dan konflik.
Seiring bencana yang melanda di Tanah Air, secara moral anggota DPR yang mengagendakan studi banding di Luar Negeri agar membatalkan rencana tersebut. Selain itu, anggaran studi banding dapat disumbangkan ke korban bencana.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyarankan agar anggota DPR untuk menunda rencana studi banding ke luar negeri selama terjadinya bencana alam. "Saya harap ditunda dulu," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Kamis (28/10).
Menurut Priyo, langkah demikian ditempuh agar seluruh anggota DPR dapat fokus membantu beban korban bencana alam gempa diiringi tsunami yang terjadi di Mentawai, di Sumatera Barat dan meletusnya Gunung Merapi.
Adapun bagi anggota DPR yang tengah menjalani studi banding ke Luar Negeri, Priyo berharap agar mempersingkat waktu kunjungannya. "Saya berharap segera pulang ke Tanah Air," pinta Priyo.
Priyo pun berjanji akan melakukan komunikasi dengan Pimpinan Komisi II terkait rencana studi banding ke China dan India awal November bulan depan. "Saya akan melakukan komunikasi dan menyampaikan hal ini," katanya.
Sementara terpisah, Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Teguh Juwarno menegaskan usulan moratorium studi banding ke luar negeri ditindaklanjuti dengan langkah terukur. "Misalnya anggaran untuk studi banding dialokasikan untuk bantuan bencana," katanya ditemui seusai peluncuran Visi Indonesia 2033 di Jakarta, Kamis (28/10).
Teguh menegaskan pihaknya konsisten dengan usulan untuk melakukan moratorium studi banding DPR ke luar negeri. Sejak awal November secara resmi FPAN melarang anggotanya ikut serta dalam studi banding ke Luar Negeri.
"Kami meminta anggota FPAN di Komisi II dan Pansus OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk tidak ikut studi banding ke luar negeri. Saat ini sifatnya perintah," tandasnya.
Hanya saja, Teguh mengakui kecolongan dengan keberangkatan angota FPAN di Komisi V yang berangkat ke Italia pada Selasa (26/10) malam lalu. Ironinya, pimpinan delegasi justru berasal dari FPAN.
"Secara teknis ada kesulitan pembatalan keberangkatan. Tapi kami tetap berikan teguran," katanya. Meski demikian, Teguh menegaskan moratorium studi banding berpijak pada obyektivitas, selektivitas, serta kebutuhan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, rencananya sebanyak 13 anggota Komisi II yang akan bertolak ke China, yaitu Ketua Komisi II DPR, Chairuman Harahap dan Wakil Ketua Komisi II DPR Taufiq Effendi (FPD) diikuti anggota Rusminiati (FPD), Abdul Gafar Patappe (FPD), Khatibul Umam Wiranu (FPD).
Sedangkan dari Fraksi Partai Golkar adalah Agustina Basik, anggota Fraksi PKS Gamari Sutrisno, Fraksi PAN diwakili Rusli Ridwan, Abdul Hakim dari Fraksi PPP, Abdul Malik Haramain dari Fraksi PKB, dan Harun Al Rasyid dari Fraksi Partai Gerindra.
- Ardi Bakrie mengucapkan berbela sungkawa atas bencana merapi yang menelan puluhan korban jiwa. Rasa duka khususnya dihaturkan kepada wartawan vivanews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho (42) yang juga menjadi korban di rumah Mbah Maridjan.
"Turut berduka cita dan berbela sungkawa kepada korban yang telah meninggal terutama wartawan yang sedang bertugas, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ungkap Ardi Bakrie ditemui usai menyaksikan Surya 16 Live in Concert, A Special Evening with David Foster and Friends di Ritz Charlton, Pasific Place, Jakarta, Rabu (27/10) malam.
Meski belum ada rencana untuk terjun langsung ke lokasi, Ardie yang saat itu didampingi istrinya, Nia Ramadhani, berencana akan terus membantu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan.
"Insya Allah, kami akan terus membantu," tegasnya.
Soal rencana acara amal, Ardie yang merupakan salah satu putra Abu Rizal Bakrie itu mengaku belum memikirkan ke sana. Namun pihaknya melalui televisi yang dikelolanya, telah menyediakan fasilitas bagi mereka yang ingin menyalurkan bantuan.
"Kami belum memikirkan sejauh itu, tapi sejauh ini kami melalui televisi sudah membuka wadah untuk rekan-rekan yang mau membantu," pungkasnya.
Indonesia tengah berduka atas berbagai musibah beruntun yang terjadi. Belum kering tangis kepedihan atas banjir di Wasior, Papua, alam kembali murka mengirim tsunami di Kepulauan Mentawai, dan letusan Gunung Merapi.
Melihat musibah yang merenggut lebuh 300 nyawa itu, sejumlah selebriti melakukan konser penggalangan dana untuk membantu meringankan beban sejumlah korban. Ada Maia Estianty, Mey Chan, Kerispatih, juga musisi cantik asal Sukabumi Amoy Rainita.
“Sangat sedih sekali ada bencana di Indonesia. Sekaligus lagi tiga tempat di Mentawai, Merapi dan Wasior. Aku nangis, merinding sampai istighfar karena nggak tahan lihat orang-orang yang jadi korban,” ujar Amoy, akhir pekan ini.
Dalam acara yang dihadiri Menteri Perhubungan, Freddy Numberi itu, Amoy menyumbang lagu terbarunya, 'Tukang Gosip'. Wanita yang akrab disapa Amour ini ingin sekali bertemu langsung dengan para korban bencana. Namun, keinginannya terbentur jadwal manggung.
“Aku pengin banget lihat langsung ke lokasi kejadian. Pokoknya aku mau bantu sebisa aku, tapi masih lihat jadwal aku dulu, kayaknya untuk bulan depan udah full,” katanya.
Wanita kelahiran 14 Juni 1987 ini berharap masyarakat Indonesia diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang tengah dihadapi. Ia juga mengimbau agar setiap ujian atau musibah yang ada dapat menjadi bahan perenungan.
“Sebagai manusia kita harus instrospeksi diri, harus inget Tuhan dan nggak boleh sombong. Sekarang kembalikan lagi semuanya sama Tuhan, supaya jangan ada lagi (bencana) seperti ini,” katanya.